PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN FRAIS - Engineering Is Me PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN FRAIS - Engineering Is Me
Ads Here

Friday 27 January 2017

PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN FRAIS

BAB - 4 Prosedur Pengoperasian Mesin Frais
A. PENGERTIAN
Yang dimaksud teknik pengoperasian mesin frais adalah, bagaimana cara melakukan pengoperasian mesin frais dengan menerapkan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L).
B. PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN FRAIS
Prosedur pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama untuk setiap jenis mesin dari pabrikan mesin frais yang berbeda. Pada umunya perbedaanya hanyalah letak atau posisi handel-handel atau switch/ tombol untuk pengoperasiannya saja
Prosedur pengoperasian mesin frais tersebut diantaranya bagaimana cara menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power suply) pada panel mesin, menghidupkan dan mematikan (on/off) mesin, mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin, mengoperasikan meja mesin arah memanjang/ lintang baik secara manual atau otomatis, mengatur feeding dan arah pemakanan mesin untuk keperluan pengefraisan. Berikut uraian prosedur pengoperasian mesin frais, dengan mengambil salah satu contoh mesin frais universal produk dari pabrikan tertentu.
 
a. Menghidupkan dan Mematikan Sumber Arus Listrik (power suply) Mesin
Motor penggerak pada setiap mesin, selalu dilengkapi saklar on/off yang terpasang pada panel kelistrikan. Saklar on/off berfungsi untuk menghubungkan/ menghidupkan dan memutus/mematikan sumber arus listrik. Contoh macam-macam saklar on/off yang sering digunakan pada sebuah panel kelistrikan mesin frais , dapat dilihat pada (Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Contoh macam-macam saklar on-off  pada panel kelistrikan mesin frais
Gambar 4.1 Contoh macam-macam saklar on/off pada panel kelistrikan mesin frais

Menghidupkan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling awal yang dilakukan sebelum pengoperasikan mesin frais. Karena dengan menghidupkan sumber utama arus listrik, berarti motor penggerak mesin siap untuk dioperasikan.
untuk mematikan sumber utama arus listrik (power suply) pada sebuah panel kelistrikan mesin frais, merupakan kegiatan paling akhir yang dilakukan setelah pengoperasikan mesin frais. Karena dengan mematikan sumber utama arus listrik, berarti motor penggerak mesin tidak ada lagi sumber arus listrik sehingga aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Panel kelistrikan mesin frais yang telah dilengkapi dengan saklar on/off, pada umunya ditempatkan pada posissi yang aman dan mudah dijangkau oleh operator. Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 4.2).
 
Gambar 4.2 Contoh posisi panel utama switch on-off pada mesin frais 
Gambar 4.2 Contoh posisi panel utama switch on/off pada mesin frais
 
b. Menghidupkan dan Mematikan Mesin
Yang dimaksud menghidupkan mesin adalah, kegiatan mengaktifkan/ menghidupkan motor penggerak mesin untuk memutar spindel utama mesin frais untuk proses pengefraisan. Sedangkan yang dimaksud mematikan mesin adalah, kegiatan mematikan motor penggerak mesin untuk menghentikan spindel utama mesin frais, jika proses pengefraisan sudah selesai.
Untuk melakukan kegiatan menghidupkan dan mematikan mesin frais, pada umunya dapat dilakukan dengan menggunakan tombol on/off yang tersedia pada panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais. Posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais (tombol on/off dan tombol/ saklar lainnya), pada umumnya diletakkan pada posisi yang aman dari benturan, bebas dari air dan mudah dijangkau oleh operator agar mudah untuk mengendalikannya. Cara menggunakan tombol on/off cukup hanya menekan tombolnya saja, sedangkan yang berbentuk saklar cukup hanya memutar searah jarum jam atau sebaliknya. Contoh posisi pane kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais dapat dilihat pada (Gambar 4.3)

Gambar 4.3 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais
Gambar 4.3 Contoh posisi panel kelistrikan untuk pengoperasian mesin frais

c. Mengatur Putaran dan Arah Putaran Mesin Frais
Sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya, untuk menentukan besaran putaran mesin frais, sangat dipengaruhi oleh jenis dan diameter alat potong yang akan digunakan untuk menentukan besaran putaran mesin frais.
Untuk mengaplikasikan/ menerapkan putaran pada mesin frais, dapat dilakukan dengan mengatur handel-handel/ tuas yang ada pada mesin. Setiap jenis mesin dengan parikan yang berbeda posisi/ letak handel/ tuas bisa berbeda-beda, namun tetap ditempatkan pada lokasi yang praktis agar mudah mengaturnya. Maka dari itu untuk mengatur putaran mesin, cermati posisi handel/ tuas dan baca petunjuk yang ada pada tabel mesin. Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais, dapat dilihat pada (Gambar 4.4)

Gambar 4.4 Contoh posisi handel-tuas pengatur putaran mesin frais 
Gambar 4.4 Contoh posisi handel/ tuas pengatur putaran mesin frais

Hal yang penting diketahui adalah pengaturan posisi handel/ tuas untuk mengatur putaran mesin tidak boleh dilakukan pada saat mesin sedang aktif berputar, karena akan berakibat pada rusaknya mekanik dan roda gigi pada gear box mesin.
d. Mengatur Feeding dan Arah Pemakanan Mesin Frais
Salah satu parameter berpengaruh terhadap keawetan alat potong dan kahalusan hasil pengefraisan adalah pengaturan feeding, sehingga pada saat melakukan proses pengefraisan pengaturan feedin g harus dilakukan. Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding mesin frais dapat dilihat pada (Gambar 4.5)

Gambar 4.5 Contoh posisi handel-tuas untuk mengatur feeding mesin frais
Gambar 4.5 Contoh posisi handel/tuas untuk mengatur feeding mesin frais

e. Mengoperasikan Meja Mesin Frais
Untuk dapat melakukan berbagai proses pengefraisan, seorang operator harus dapat mengoperasikan meja mesin arah memanjang dan melintak baik secara manual maupun otomatis. Dalam mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel yang ada pada meja mesin (Gambar 4.6a). sedangkan untuk mengoperasikan meja arah melintang secara manual, dapat dilakukan dengan memutar handel yang ada eretan lintang (Gambar 4.6b).
Untuk mengoperasikan meja mesin arah memanjang secara otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis memanjang (Gambar 4.6c), dan untuk mengoperasikan meja mesin arah melintang secara otomatis dapat dilakukan dengan mengaktifkan handel otomatis melintang (Gambar 4.6d).
 
Gambar 4.6 Handel-tuas untuk pengoperasian secara manual dan otomatis 
Gambar 4.6 Handel/ tuas untuk pengoperasian secara manual dan otomatis
sumber: Modul Teknik Pemesinan Frais, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri 2015 (PPPPTK BMTI – 2015)

No comments:

Post a Comment